- Home »
- PERIODE DAKWAH ROSULULLOH
Hana Lu'lukil Maknun
On Sabtu, 23 Februari 2013
A.
Dakwah
Rosululloh Pada Periode Makkah
·
Situasi dan Kondisi Masyrakat Makkah Sebelum
Islam Datang
Secara historical Makkah pada abad V masehi mengalami perubahan
dan kemajuan, walaupun kemajuan itu masih sangat terbatas, masyarakatnya sudah
mulai mengenal gotong royong atas dasar kesadaran masing-masing. Semua tunduk
pada kepala suku. Dalam keagamaan, masyarakat makkah banyak memiliki
kepercayaan menyembah pohon, kayu, bintang dan lain sebagainya.
·
Nabi Muhammad Sebelum Diangkat Menjadi Rosul
Nabi Muhammad lahir 12 Robiul Awwal tahun gajah (20 April 571
Masehi) dalam keadaan yatim. Nabi disusui oleh Suaibah dan Halimah Sya’diyah.
Diusia 6 tahun ibunya meninggal, kemudian diasuh kakeknya selama 2 tahun,
karena kakeknya (Abdul Mutholib) meningal ketika Nabi berumur 8 tahun.
Setelah itu, nabi diasuh pamannya (Abu Tholib) yang miskin dan
keluarganya banyak. Nabi menikah dengan wanita janda berumur 40 tahun, Siti
Khodijah.
·
Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Nabi dan Rosul
Ketika Makkah telah hanyut dalam kesesatan, Nabi resah, akhirnya
beliau bermunajat di Gua Hiro’ untuk menenangkan hati. Beliau dituruni wahyu
pertama pada tanggal 17 Ramadlan/Agustus 610 M. dalam usia 40 tahun. Wahyu
pertama Q.S.Al-Alaq 1-5.
Setelah kurang lebih 2,5 tahun menerima wahyu pertama, Nabi
bertahannuts lagi di gua Hiro’ menunggu wahyu kedua. Disaat itu beliau
mendengar suara gemuruh dilangit yang membuat Nabi gemetar dan kedinginan.
Akhirnya Nabi kembali kerumah dan diselimuti Siti Khodijah. Dalam berselimut
itu datang Malaikat jibril menyampaikan wahyu kedua Q.S.Al Mudatsir 1-7.
·
Setrategi Dakwah Rosululloh di Makkah
§
Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi
Dilakuakn selama 3 tahun dari kerosulannya. Pertama dilakukan
dalam keluarganya. Kedua para sahabat-sahabat terdekat. Sasaran ketiga adalah famili dan kerabat terdekat.
§
Dakwah Secara Terbuka
Dilakukan setelah turun perintah Alloh untuk dakwah terbuka dalam
Surah Al-Hijr 94. Dakwah ini pertama kali ditujukan untuk kerabatnya sendiri,
lalu kepada masyarakatdan kabilah-kabilah Arab lainnya yang datang ke Mekkah
untuk ibadah Haji.
·
Penderitaan dan Tekanan Kepada Rosululloh dan
Pengikutnya
§
Hambatan dan Rintangan
Kaum Quraiys menyiksa Rosul dan para pengikutnya, karena dianggap
menghina nenek moyang dan dewa-dewa sesembahannya. Abu Tholib pernah didatangi
kaum Quraiys untuk melarang Rosululloh berdakwah namun tidak ada hasilnya.
Sehingga kaum Quroiys menawarkan Imaroh bin Malik untuk diasuh dan dipelihara,
sedang Rosululloh mereka minta untuk dibunuh.
Sikap Nabi yang kuat dan konsisten membuat kaum Quroiys semakin biadab
dan menyiksanya.
§
Boikot terhadap Bani Hasyim dan Bani Mutholib
Demi keselamatan dan ketentraman Rosululloh dan pengikutnya Bani
Hasyim menjadi pilar dan ujung tombak perjalanan dakwah Rosul di Makkah.
Sehingga kaum Quroiys tidak memusuhi nabi secara pribadi tapi Bani Hasyim
secara umum. Kaum Quroiys mengadakan boikot selama 3 tahun mulai pada bulan
Muharrom tahun 7 kenabian/616 M.
§
Dakwah Keluar Kota Makkah
Kehadiran kaum muslimin di Habsyi (Ethiopia) untuk menghindari
siksaan kaum Quroiys dan misi dakwah Rosul. Hijrah ke Habsyi ini dibagi 2
tahap, tahap pertama dipimpin oleh Ja’far bin Abi Tholib dengan jumlah 16 orang
muslim, tahap kedua diikuti oleh 96 kaum muslimin.
B.
Dakwah
Rosululloh Pada Periode Madinah
·
Kondisi Kota Madinah Sebelum Islam Datang
Penduduk Yatsrib sebelum kedatangan islam terbagi menjadi 2 suku
yaitu Aus dan Bangsa Yahudi. Orang Yahudi membangun pemukiman besar dan
benteng-benteng pertahanan agar terhindar dari orang-orang Badui. Bangsa Arab
yang tinggal di Yatsrib terdiri dari penduduk setempat dan pendatang dari Arab
Selatan.
·
Kehadiran Rosululloh di Kota Madinah
Ketik a rombonga n Haji dari Yatsrib tiba di kota Madinah,
Rosululloh memperkenalkan Islam dan mengajak mereka memeluknya. Mereka mengatakan
masuk islam dan mengajak penduduk yatsrib tahun 621 sebanyak 10 orang suku
Khozroj dan 2 orang suku Ausmenemui Rosululloh dan menyatakan diri masuk islam.
Pada musim haji tahun 622 M. sebanyak 73 orang rombongan dari Yatsri, baik yang
sudah islam maupun belum mendatangi Rosululloh dan mengajak hijrah ke Yatsrib.
·
Langkah-Langkah Dakwah Rosululloh di Kota
Madinah
§
Menyatukan Masyaraankat Madinah
Penduduk Madinah setelah peristiwa hijrah terbagi menjadi 3
golongan, yaitu kaum Muslimin, bangsa Yahudi(Bani Nadhir dan Bani Quroizah) dan
Bangsa Arab yang belum masuk Islam. Kemudian dibuatlah Piagam Madinah yang
mengandung prinsip-prinsip persamaan, persaudaraan, persatuan, kebebasan,
toleransi beragama, perdamaian, tolong menolong dan membela yang teraniaya
serta mempertahankan Madinah dari serangan musuh.
§
Kebebasan Menjalankan Syari’at Agama
Rosululloh sebagai pemimpin Madinah baru tidak bersifat sektarian.
Masyarakat diberi ruang untuk memilih agama yang diyakini kebenarannya, tidak
ada paksaan dalam agama tertentu.
§
Meletakkan Dasar Kepemimpinan yang Demokratis
Rosululloh tidak lagi melihat dari mana aspirasi itu datang dan
siapa yang memberi, sepanjang hal itu baik dalam tinjauan syariat Islam dan
mendukung pembengunan masyarakat maka itulah yang diterima. Disinilah unsur
demokratis dalam memimpin benar-benar diterapkan.
§
Membentuk Pertahanan dan Keamanan
Rosululloh menyadari bahaya yang mengancam dari segenap penjuru,
terutama dari pihak Quroiys dan beliau menyadari akan perlunya pertahan dan
keamanan dalam setiap keadaan. Oleh itu, beliau melakukan tindakan untuk dapat
memberi keamanan. Rosululloh membuat sistem patroli yang selalu dapat
memberinya informasi tentang gerakan rencana dan kekuatan musuh.
§
Perang dan Kedaulatan
Setelah membangun masyarakat Madinah, Rosululloh
mengadakan hubungan dengan dunia atau kekuasaan lain. Hubungan dalam bentuk
perang terjadi antara umat Islam Madinah dengan kaum Quroiys pada abad 2
setelah hijriyah. Perang pertama disebut perang Badar. Selain perang, umat
islam juga mengadakan perjanjian dengan kekuatan lain diantaranya perjanjian
Hudaibiyah.